www.flickr.com

21 June 2005

Resah

Mendadak aku kembali merasakan rasa ---resah--- itu. Entah mengapa, aku kembali kehilangan semangatku untuk menemukan-Nya.

18 June 2005

Kembali ke Alam

Tak terasa tujuh tahun berlalu, sejak pertama kali aku memegang disket dan obeng, untuk menekuni profesiku sebagai seorang teknisi dan programmer komputer. Tujuh tahun dan membawa aku ke puncak kejenuhan (bingung) berbisnis dibidang IT --- Warnet dan ISP, berkutat dengan mouse, keyboard memandangi monitor yang dipenuhi kode dan skrip yang membikin pusing, terkurung di ruangan yang sumpek dan dingin. Benar-benar tujuh tahun yang dipenuhi dengan tingkat stress dan tekanan yang sangat tinggi. Tapi jangan salah, aku tidak menyesalinya. Karena memang itulah hidup yang aku cita-citakan sejak sekolah dan kini semua sudah tercapai.

Hanya saja aku terlupakan satu hal, aku harus menjaga keseimbangan emosi dan jiwaku. Terlalu banyak berhadapan dengan dunia IT yang selalu bergerak cepat tanpa henti membuatku benar-benar kelelahan. Aku merindukan ketenangan dan ketentraman, dimana waktu seolah-olah bergerak perlahan. Jauh dari suasana sumpek, tembok-tembok dan bangunan tinggi, serta jauh dari suara bising roda kehidupan perkotaan yang tiada henti. Aku hanya ingin pepohonan, air dan angin yang berhembus dengan tenang.

Dan kini saat Allah kembali memberiku peluang untuk membuka usaha yang baru. Aku memilih untuk kembali ke alam. Beberapa hari terakhir aku kembali sibuk mempersiapkan proyek baruku. Tapi bukan lagi berhitung dengan byte atau bit, melainkan ekor dan butir. Ya, 1000 ekor ayam dan 1000 butir telor. Aku akan membuka sebuah peternakan kecil jauh dipinggiran kota.

Photo-photo (rencana) lokasi peternakan.

Disanalah nanti akan aku habiskan waktuku beberapa bulan kedepan. Disamping masih tetap menyibukkan diriku dengan Warnet juga ISP. Aku harap dengan adanya bisnis penyeimbang ini, perasaan stress dan jenuh ku dapat teratasi. Disamping tetap untuk mencari ibadah, keuntungan, dan memberikan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.

16 June 2005

Knowledge is Belong to The World --- Antitrust

Knowledge is Belong to The World --- Antitrust

Ditengah huru-hara migrasi ke Linux ini, ternyata masih banyak sekali individual yang mementingkan diri sendiri. Sekecil apapun itu tetaplah sebuah "egoisme ilmu pengetahuan" demi mencari keuntungan pribadi, contohnya?

1) Selalu ingin bertanya secara private messages, meskipun ada room yang telah disediakan untuk tanya jawab. Hal ini identik dengan meminta tutorial/pelatihan secara private.
2) Selalu menilai segala sesuatunya dengan uang. Sehingga muncul pola pemikiran aku mendapatkan ilmu ini dengan uang dan aku harus menjadikannya uang juga.
3) dll.

Menyedihkan, semangat Linux adalah semangat kebersamaan untuk berbagi, dan bukan untuk menyendiri dan pelit --- Windows Minded! --- hidup bersembunyi sendirian dibalik sebuah jendela.

Beberapa tahun yang lalu, aku masih menemukan semangat untuk berkumpul dan mencoba Linux bersama-sama --- bingung bersama --- bisa bersama. Tapi sekarang sepertinya semangat itu cuman tinggal cerita, seperti semangat 45 yang pernah dimilik bapak-bapak pejuang kita. Duh, sudah sebegitu egoisnya kah para profesional IT kita saat ini? ataukah ini memang tuntutan jaman? Is All About The Money --- Maja.

13 June 2005

eXPeriment Linux (hari ke-3)

Wow! obsesiku untuk membuat Linux mirip Windows semakin menjadi-jadi saja, mengalahkan agenda eksperimen yang lainnya.

Hari ini aku beralih dari GNOME ke KDE, ternyata performance KDE tampak lebih cepat dibandingkan dengan GNOME. Namun saat aku ingin merubah tampilan seperti Windows, ternyata lebih repot jika dibandingkan dengan GNOME. Pada KDE aku harus melakukan installasi Superkaramba, XFree86-lib dan Qt.

CrossOver --- target eksperimen berikutnya!
LinuXP! --- dari GNOME menjadi KDE

Untuk SAMBA dan LTSP aku sudah mempersiapkan file-file mentahnya. Tinggal menunggu saat eksperimen berikutnya. Mudah-mudahan obsesiku terhadap LinuXP! cepat tercapai agar aku punya waktu untuk melakukan eksperimen selanjutnya.

Apa Keuntungan Linux dibanding Windows?

Apa Keuntungan Linux dibanding Windows? --- Tidak ada!

Begitulah adanya, sampai saat ini aku sendiri masih belum bisa menemukan keuntungan apapun dari penggunaan Linux. Malah yang ada hanya kerepotan dan menyita waktu yang cukup banyak untuk bereksperimen.

Dan aku sendiri bingung, kenapa ada orang yang bertanya seperti itu daripada memutuskan untuk mencoba sendiri kemudian merasakan apa keuntungannya. Karena perihal keuntungan penggunaan sistem operasi sangatlah variatif. Jika hal tersebut ditanyakan pada Bill Gates tentu dia akan menjawab Linux sangat merugikan, karena menurunkan pendapatan Microsoft dari jualan license. Tapi sebaliknya jika ditanyakan kepada Linus Trovalds tentu bapak Linux ini akan menjawab, Linux sangat menguntungkan, karena membuat saya terkenal? --- nah lo.

Tapi jika Anda menanyakannya pada seorang Budi Hariyono, cuman satu jawaban yang bisa Anda dapatkan yaitu Linux tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi ku dan beberapa hari belakangan ini sudah sangat merepotkan.

Namun tentu tidak akan selamanya seperti ini. Mungkin dibalik repot, lelah dan letih selama beberapa hari belakangan ini berkutat dengan proyek eXPeriment Linux. Akan menghasilkan suatu yang menguntungkan dikemudian hari. --- Amien.

12 June 2005

eXPeriment Linux (hari ke-2)

Masih berkutat pada tampilan desktop, aku akhirnya menemukan bahwa RH9 masih menggunakan GTK+-1.x padahal ada sebuah desktop environment yang harus di compile menggunakan GTK+-2.x, sayang sekali. Hari ini boleh dikatakan semua eksperimen tidak membuahkan hasil apa-apa. Dan aku sendiri hampir memutuskan untuk kembali membangun LFS.

Agenda selanjutnya :

a) LSTP --- thinclient dan dengan menjalankan aplikasi pada client lokal.
b) Samba --- Linux vs Windows

Untuk masalah tampilan, mungkin aku akan berhenti dulu disini. LinuXP! sudah cukup cantik dalam tampilan dan hampir menyamai WinXP! mungkin tinggal memberikan beberapa perubahan pada struktur menu dan mengganti bentuk icon start.

KPLi Banjarmasin Reloaded

Setelah hampir 2 tahun tanpa kegiatan apa-apa. Aku mengambil inisiatif untuk mengaktifkan kembali situs KPLi Banjarmasin dan aku hosting di Ethekwini. Untung saja ada engine Drupal, sehingga sangat mempersingkat waktu ku dalam menghadirkan lagi sebuah website dengan fungsi yang sangat komplit.

Mengenai rencana kedepan sehubungan dengan organisasi KPLi itu sendiri, aku masih belum bisa berkata apa-apa. Yang jelas saat ini animo masyarakat terhadap Linux mulai meningkat seiring dengan diberlakukannya UU HAKI.

Namun secara pribadi, aku sudah mulai mendapati beberapa rekan mulai bermigrasi ke Linux. Yang merupakan sebuah pertanda baik bagi penetrasi Linux ke Banjarmasin. Namun sayangnya penetrasi ini hanya menembus orang-orang yang memang profesional di bidang IT. Jadi sekarang agenda yang harus dikerjakan begitu KPLi Banjarmasin kembali terbentuk adalah mensosialisasikan Linux itu sendiri.

11 June 2005

eXPeriment Linux

Benar-benar sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Bereksperimen dengan Linux. Sejak dua hari terakhir ini aku habiskan waktuku untuk bereksperimen dengan Linux Redhat 9. Hasilnya sangat menyenangkan dan memuaskan. Tapi tentunya kepuasan itu tidak akan berhenti disini saja.

Adapun pencapaian dari eksperimen Linux Redhat 9 ini adalah :

1) LinuXP! --- menghadirkan desktop WinXP kedalam desktop Linux.
2) Firefox --- web browser menggantikan Mozilla browser (default RH9).
3) Gimp 1.3 --- menggantikan Gimp (0.x), kini support MSN dan YM.
4) Wine --- emulator aplikasi Windows (sukses uji coba notepad.exe), secepatnya untuk game.
5) YMessanger! --- official Yahoo Messanger client.

Selanjutnya adalah :

1) LinuXP! --- kustomisasi Login Screen dan Splash Screen.
2) Wine --- uji coba game Ragnarok, MU, dll.
3) Simple Pack --- untuk warnet dengan segala kustomisasi dan sekuritinya.
4) Samba --- uji coba konektivitas dengan Windows Network.
5) lain-lain.

Sebenarnya aku masih sangat ingin terus bereksperimen malam ini, tapi sayang sekali aku sudah benar-benar sangat letih dan mengantuk. Aku sudah menghabiskan 24jam nonstop dengan 3 kali reinstall from scratch. Namun satu hal yang membuat ku terhibur, kenyataan bahwa aku tidak salah memilih distro. Dimana aku temukan begitu banyak dokumentasi, tutorial dan aplikasi yang mendukung distro ini.

09 June 2005

Subsidi Terus Sampai Pagi

Inilah cara pemerintah menyenangkan rakyat, atau malah membuat rakyat semakin bodoh. Lagi-lagi muncul ide aneh pemerintah untuk memberikan subsidi kepada 4000 warnet yang tersebar di Indonesia. Satu warnet dapat jatah Rp.32,5 juta, menyenangkan sekali. Tapi bukankah lebih baik kalau uang segitu dipergunakan untuk hal lain? misalnya memberikan kesejahteraan pada staff, menambah fasilitas atau merenovasi warnet agar lebih nyaman dan menyenangkan. Daripada uang Rp.32,5 juta itu diserahkan dengan suka rela kepada Microsoft. Masalah software kan masih bisa disiasati dengan mudah murah dan meriah, yaitu migrasi ke Linux. Ada-ada saja memang pemerintah ini. Baru-baru saja mencabut subsidi BBM, kini dengan gampangnya mengeluarkan subsidi baru.

B for Budi

Seharian ini aku habiskan menyatronin blogger-blogger para dedengkot seperti Iman Priyadi, Idban Secandri, Mohammad Damt dan Ronny Haryanto.

Dan akhirnya aku mendapatkan hikmahnya yaitu mulai merombak total blogger ku. Rasanya benar-benar aneh, tapi semua blogger ku yang terdahulu, khususnya di era 2004 sampai 2005, terlihat benar-benar aneh dan tanpa arah.

Jadi aku putuskan tidak ada lagi cerita-cerita aneh dan tak berguna. Semua tulisan harus punya Subyek Obyek dan Predikat (pelajaran bahasa Indonesia). Ya, begitulah. Dan tulisannya pun wajib pakai bahasa Indonesia, kecuali memang kepepet harus pakai bahasa lainnya, its no problemo.

Herannya, email yang aku tulis pun mulai berbahasa kamus, mungkin ini saatnya mengembalikan semua kedalam ejaan yang baik dan benar. What?

Akhir Windows Awal Linux

Benarkah? Mungkin saja.

Kira-kira dua jam yang lalu (tidak ada yang spesial) seperti yang (sudah pernah terjadi) aku kembali memandangi desktop GNome yang mungkin sudah gak pernah aku lihat selama satu tahun terakhir ini. Meskipun aku sering install Linux tapi biasanya cuman buat server, dan tidak pernah menyentuh bagian desktop Linux.

Mungkinkah ini akhir Windows bagiku? seorang profesional IT Indonesia yang penghasilannya pas-pasan dan tidak mampu membeli software asli. Ataukah ini hanya delusi paranoid sementara masa sweeping, yang mungkin akan hilang seiring berlalunya waktu. Seperti yang pernah terjadi setahun yang lalu.

Semua masih absurb, simpang siur berita mengenai sweeping memang menjadi pemicu bagiku untuk kembali memandangi desktop Linux. Dan seperti yang sudah-sudah juga, aku bingung, apa yang harus aku kerjakan dengan desktop lama yang sangat terlihat asing ini (untuk ukuran profesional IT).

Tidak seperti saat-saat bersama Windows, tekan tombol Start dan mulai menyorot menu-menu yang terasa begitu familiar. Tapi mungkin beberapa tahun mendatang itu hanya tinggal kenangan; Word, Excel, Photoshop dan semuanya.

08 June 2005

Linux Migration 1st Day

Did Microsoft ever mention "Where do you want to go today?"

The answer is "We migrating to Linux."

Yes! begin with ALFA, I tested for sample of Linux migration on Cybercafe. I using Redhat 9, but it really bugged! because the installation took time more than one hour.