Old Brother
Senin Malam, sekitar jam sembilan malam...
Memang ini bukan kebiasaanku menerima telpon (selain emergency call dari kantor) pada malam hari. Tapi malam ini terjadi pengecualian... dia (seluruh kata dia dalam halam ini adalah) sahabat lama ku... seorang rekan dari yang pernah membuat sensasi di dunia hacker Indonesia vs Singapura, sekitar 4 tahun yang lalu. Dan satu-satunya hacker yang pernah di ektradisi antar negara *doh*
Suara khas Jawa itu masih terdengar fasih malam hampir-hampir tidak bisa disangka bahwa setelah bertahun-tahun kuliah di Canada, dialeg dan bahasa medok itu tak pernah hilang. Mudah-mudahan begitu pula dengan tubuh gendutnya ^_^ --- Hanya saja aku merasakan ada satu yang berubah yaitu sifatnya, mungkin tepatnya bertambah, dari dulu seorang yang keras kepala dan pemarah, kini meskipun tetap pemarah tapi dia telah berubah menjadi seorang yang benar-benar dewasa. Berkali-kali aku sempat terkagum-kagum, dengan pola pikir dan pandangannya yang sangat-sangat produktif dan memandang jauh kedepan.
Hari ini kami berbicara banyak, layaknya seorang sahabat yang tidak pernah saling berkomunikasi selama bertahun-tahun. Mulai dari saling bertanya kabar, cerita mengenai rekan-rekan dahulu yang lain. Sampai ... dia menawarkan sebuah bisnis baru, bisnis yang hampir-hampir tidak begitu aku perhatikan selama ini. Dan dia sepertinya serius. Ini akan menjadi sebuah momentum baru, memang aku sangat menyukai membangun bisnis-bisnis baru (bahkan saat makan siang tadi, Joe telah mencerahiku dengan idenya akan sebuah bisnis baru lainnya yang cukup fantastis), dan sepertinya ini seolah telah menjadi jalan hidupku, bukan menjadi seorang pekerja karir, melainkan menjadi pejuang, membangun bisnis demi bisnis.
Tak terkecuali untuk bisnis yang dia tawarkan ini, akupun tak akan menyiakan waktuku untuk melalukan penjajakan tahap awal prospek bisnis ini. Karena ku pikir tak ada salahnya untuk tetap terus berpikir positif dan optimis. Disamping karena aku percaya pada dia, dan diapun percaya padaku, sebagai seorang sahabat yang telah saling mengenal selama bertahun-tahun. Ini benar-benar akan menjadi sebuah sensasi baru dari dia untuk Indonesia, seperti yang pernah dilakukannya 4 tahun yang lalu.
Tak terasa hampir satu jam lebih kami saling berbicara diantara serius dan tawa. Mungkin inilah arti sahabat tak hilang oleh waktu dan jarak. Dan kejujuran serta kepercayaan yang menyertainya adalah tali pengikat yang semakin mempersingkat waktu dan memperpendek jarak... antara dua orang sahabat.
TRUST BECAUSE WE'RE BROTHER!