www.flickr.com

13 July 2005

Kulture Dunia Maya

--- Apakah memang semua orang yang sering main internet begitu?

Aku tercengang kaget mendengar pertanyaan tendensius tersebut, Green Fanta yang sedari tadi ku teguk seakan-akan mengering dengan cepat di tenggorokan ku... aku tercekat. Sejenak aku terkenang kembali teman-teman dekatku dan bagaimana pola hidup mereka, di dunia maya dan dunia nyata. Sampai akhirnya aku putuskan untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan kata --- Ya!

Cyberculture --- Kultur Dunia Maya

Terjadi di antara para maniak internet yang hidup lebih dari 12 jam di dunia maya (kecuali saat sedang tidur), yang pengadopsiannya entah terjadi secara sengaja atau tidak sengaja telah mempolakan gaya dan kebiasaan hidup tersendiri.

Seolah hidup mereka hanya berada di dunia maya, berinteraksi dengan sesamanya lewat chating/instant messaging, memproyeksikan diri mereka sejauh mana mereka berkuasa disana, menjadikan diri mereka apa yang mereka mau, dengan rasa kebanggaan tersendiri yang seolah-olah bagi mereka itu semua adalah nyata.

Di dunia maya siapa mereka?

Aku dulu punya teman dekat (meskipun telah alm), dia hidup bagaikan seorang raja di dunia maya. Dia seorang 'hacker', teman-teman seprofesi 'hacker' menyebutnya elite, senior, dia begitu berjaya... tidak ada yang tidak kenal dia, semua orang memberi salam dan salut padanya. Urusan wanita? no.1, tidak pernah tidak private message chatingnya selalu dipenuhi oleh nick-name cewek. Kata-kata mesra, manis dan romatis nampak tersusun rapi di bait-bait chatingnya. Hubungan sosialnya di dunia maya begitu fantastis... dia bagaikan seorang selebriti, ke manapun dia chating ke room manapun semua kenal dia dan menyapanya.

Di dunia nyata siapa mereka?

Entah apa profesi hidupnya, terkadang aku memerlukannya untuk berkonsultasi masalah teknis yang berhubungan dengan internet atau komputer. Cuman itu... yang aku tau dedikasi dan etos kerjanya sama sekali tidak ada, dia adalah seorang oportunis? dan diapun bekerja berpindah-pindah, dari suatu tempat ke tempat lain, admin/operator/teknisi... tidak jauh dari kata komputer dan internet, itu bidang pekerjaan mereka. Sepertinya tidak pernah terlintas dipikiran mereka mengenai karir ataupun bisnis mandiri. Urusan wanita? ... uh, mandi pun sepertinya jarang. Pakaianpun kalau bisa tidak ganti. Terkadang memang dia cukup mahir untuk merayu wanita dengan kata-kata, tapi itu cuman sebatas lewat telpon. Tapi wanita mana yang mau dengan pria yang jarang mandi?. Hubungan sosialnya didunia nyata sangat buruk, seolah-olah pikirannya berada ditempat lain, tingkat kesadarannya sangat rendah dan terkesan dia menjauhi orang lain.

Bagaimana penganut cyberculture bisa berubah?

Aku adalah salah satu dari penganut sengaja/tidak sengaja dari cyberculture. Hampir empat tahun aku hidup seperti itu. Dan bagaimana aku berubah? Tiga tahun yang lalu jalur hidupku menarikku dari dunia maya, melepaskanku dari internet selama berbulan-bulan, mengharuskan ku hidup di dunia nyata... melepaskan gelar 'hacker' dan menyandang gelar 'programmer' di dunia nyata. Berat sangat berat! Sama sekali tidak mudah untuk terbebas dari candu yang bernama internet, terlebih meninggalkan semua apa yang telah kuraih di dunia maya. Seolah-olah dari hidup bagaikan seorang elite... tiba-tiba harus menjadi seorang yang tidak punya apa-apa.

Namun ternyata tuntutan hidupku terus menarikku lebih kuat dari dunia maya. Sehingga sedikit demi sedikit, tahun demi tahun, cyberculture yang telah mendarah-daging di tubuhku... hilang dengan sendirinya. Aku telah menjadi aku didunia nyata... Tapi keinginan untuk menjadi sesorang didunia maya tetap saja selalu ada. Namun cara pandang, pola pikir dan cara mendapatkannya telah berubah total.

Dulu akulah yang membiarkan diriku masuk kedunia maya, dan membiarkannya menguasai hidupku, merubah pola hidupku, akal dan pikiranku, semuanya dan menjadikannya kultur hidup. Tapi sekarang aku yang membawa dunia maya masuk kedalam kehidupan nyataku, kedalam bisnisku dan menguasai sebagian dari dunia maya tersebut dari dunia nyata.

Bagaimana dengan yang lain?

Setuju atau tidak setuju... senang atau tidak senang... ini adalah pengalamanku yang kembali terusik saat seorang temanku dari dunia nyata menanyakan pertanyaan itu, saat kami tengah berbincang disebuah kafe. Sadar atau tidak sadar, mungkin kalian salah satu diantara penganut cyberculture ini? siapa tau? hanya kalian sendiri...

Ada banyak sekali ciri khas penganut cyberculture yang tidak aku sebutkan disini. Mungkin sangat menarik jika ada sesorang yang menangkat hal ini sebagai tesis... aku akan bersedia membantu. Tidak hanya cyberculture... cyberreligion (agama cyber) pun sekarang sudah mulai bermunculan. Jadi tak pelak lagi bahwa dunia nyata dan dunia maya adalah tempat yang berbeda, tapi masing-masing memberikan dampak bagi masing-masing dunia.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home