www.flickr.com

27 August 2005

War of The Net Part II

Sepertinya hal yang paling aku hindari selama ini akan terjadi kembali, War of The Net Part II. Serangan bertubi-tubi ke jaringan internet ISP, membuatku harus mengambil pilihan yang berat. Antara tetap mengalah dan mengalah, ataukah melakukan serangan balik. Sementara aku tau, bahwa dalam posisi bisnis, sama sekali baik aku maupun para pemodalku tidak akan pernah merasakan dampak dari War of The Net Part II ini.

Aku malah merasa kasihan pada target-target yang sebenarnya benar-benar menggantungkan hidup dan menginvestasikan seluruh modal mereka ke bisnis internet. Apalah artinya dan apa jadinya jika semua itu akan segera hancur.

Sementara jika dibandingkan baik pada bisnis warnet maupun ISP, semua pemodalku tidak pernah ada yang mengantungkan hidup ataupun menginvestasikan seluruh modal baik pada kedua bisnis tersebut. Semua hanya sebatas hobi, sekedar usaha, atau malah cuman iseng. Sehingga apapun yang terjadi, tidak satu pemodalpun yang akan mengalami kerugian yang berarti.

Sementara bagiku sendiri menjalankan bisnis internet hanyalah sebuah idealisme untuk menjadikan kota Banjarmasin, yang selama ini miskin infrastruktur internet menjadi lebih maju. Aku begitu bahagia melihat pertumbuhan warnet yang begitu pesat dan jumlah user yang meningkat beberapa bulan terakhir ini. Artinya misi pencapaian 50% masyarakat Indonesia mengenal internet ditahun 2006 mungkin bisa tercapai. Selain memberikan edukasi yang positif terhadap berbagai kesalah pahaman pengartian berbagai istilah dan hal yang berkaitan dengan internet yang telah terlanjur dibenarkan.

Tapi kini sekaligus aku menjadi sedih, oleh ulah orang-orang yang iri dan dengki dengan keberhasilan tersebut. Yang kemudian memanfaatkan berbagai cara untuk menghambat, menyabotase bahkan menghancurkan.

Namun sepertinya orang-orang tersebut telah salah dalam menilai efektifitas dari serangan tersebut, baik itu didasari oleh iri/dengki maupun karena persaingan bisnis. Semua tidak akan menimbulkan kerugian yang berarti, karena :

1) Aku, rekan dan institusi tidak melakukan serangan balik karena sejak awal berdirinya ISP memang telah disepakati kami tidak akan menggunakan cara-cara seperti itu. Melainkan lebih kearah jalur kekeluargaan dan hukum.

2) Kalaupun sampai terjadi War of The Net kembali, dampak apapun yang terjadi terhadap ISP maupun warnet yang aku kelola, tidak akan mempengaruhi kondisi finansial dan kapitalitas para pemodal. Jika dibandingkan dampak yang ditimbulkan kepada target-target jika kami melakukan serangan balik. Kami malah mengasihani target-target yang boleh dikatakan bergantung hidup dari bisnis internet ini.

3) Aku tidak melakukan serangan balik bukan karena tidak mampu ataupun merasa tidak sanggup. Aku mempunyai cukup resources dan kemampuan. Tapi sekali lagi aku merasa ini bukanlah penyelesaian, dan tentu nya jika sampai terjadi War of The Net besar-besaran, kasihan mereka yang menggantungkan hidup dari bisnis ini akan mengalami kerugian atau kehilangan pekerjaan.

4) Jika ini masalah personal ataupun pribadi, juga tidak efektif. Karena aku hidup dan mandiri bukan karena bisnis internet, melainkan berbagai usaha lain yang memberikanku lebih banyak keuntungan dari segi finansial.

Memang aku akui masa laluku pun tak pernah jauh dari hal-hal yang seperti ini. Sejak tahun 1998 aku telah bergabung dengan organisasi Antihackerlink, dan mencapai puncak pada tahun 2000, lalu dipertengahan tahun 2004 aku bahkan memimpin organisasi itu lebih dari setengah tahun. Tapi semua malah bukan berarti apa-apa, selain menyisakan image yang buruk mengenai diriku. Padahal yang lebih kurasakan adalah proses kesadaran akan pentingnya arti internet untuk edukasi. Hingga akhirnya di awal tahun 2005, aku dan beberapa rekan senior Antihackerlink memutuskan untuk membubarkan organisasi tersebut selamanya.

Namun jika terus berlanjut seperti ini. Maka iklim yang mulai membaik dibeberapa bulan terakhir ini akan kembali berubah suram. Sebelumnya aku meminta maaf kepada pihak-pihak yang mungkin akan mengalami dampak yang serius dari War of The Net Part II ini. Secara pribadi aku sama sekali tidak menginginkan ini terjadi.

3 Comments:

At 29/8/05 01:49, Anonymous Anonymous said...

semua ada saatnya utk mengalah atau membalas, mengalah bukan untuk kalah & membalaspun bkn utk menang, gw yakin seorang lu bisa bijak menghadapi ini semua

 
At 31/8/05 18:50, Blogger Unknown said...

hehehe..sorry baru baca blog nya..
hmmmm..i think...emang dilematis ya bos ya...bagaikan makan buah simalakama..hehehe..tapi yang jelas... mengalah belum tentu kalah..kata orang bijak balaslah kejahatan dengan kebaikan, berikanlah pelajaran yang berharga buat mereka, bahwa melakukan hal seperti itu akan sangat tidak baik untuk mereka sendiri nantinya..
Semoga Allah memberikan jalan buat kita menuju kebaikan...
dan yang terpenting 400 gitu lho :Pz..hehehe...

Peace !!!

 
At 31/8/05 19:08, Anonymous Anonymous said...

hmm jangan pernah kau sesali bro hidup makin maju kedepan makin banyak rintangannya walau pun kita selalu dapat serangan dari pihak musuh itu sudah biasa kita dengar bukan suatu masalah yang rumit untuk kita tangani gue setuju sama lo ngga ada gunanya kita hidup dengan bekerja melaui internet semuanya sekarang serba bisa lewat sana /me jadi inget pesen temen gue *jangan lo pernah ddos server orang kasian kalo dia di net karena di seorang user bukan seorang admin by sinchan2* itu kata kata yang selalu gue inget selama ini bro mungkin segini dolo bro dari gue salam kenal *aRiee*

long live Hacking indonesia
salam hacking underground

 

Post a Comment

<< Home