www.flickr.com

11 May 2006

Soeharto: Amnesti Untuk Sang Dalang

Siapa yang tidak kenal dengan bapak pembangunan? Zaman orde baru dulu, anak kelas satu SD pun sudah diberitahu siapa itu bapak pembangunan. Soeharto, tidak bisa dipungkiri presiden yang menjabat selama 32 tahun ini telah banyak membangun untuk ibu pertiwi. Terlepas dari apa dan bagaimana hasil dari pembangunan tersebut, rasanya hidup dijaman orde baru masih terasa sangat tenang jika dibandingkan dengan era reformasi ini.

Tak pelak lagi akhirnya semua kekacauan ini dibebankan kepada Soeharto, sebagai sang dalang dari penyebab runtuhnya ekonomi, dijualnya aset negara, disintegrasinya Timor Timur, menumpuknya hutang, tingginya harga minyak, korupsi, kolusi dan nepotisme. Jadilah sang dalang tersangka utama dari puncak korupsi, yang sampai kini tak kunjung terbukti dan dapat disidangkan karena alasan kesehatan. Caci maki, hinaan, cemooh bahkan ancaman juga hujatan datang dari berbagai pihak pada sang dalang. Hmmm... apakah sudah seburuk itu? apakah tidak ada hal yang baik yang pernah dilakukan sang dalang selama menjadi presiden, dan bukankah kejadian-kejadian buruk yang menimpa Indonesia itu terjadi malah setelah sang dalang lengser.

Yah, mungkin hanya segelintir elit politik kita yang masih bisa merasakan betapa baiknya sang dalang. Dan kini akhirnya sebuah pernyataan untuk memberikan amnesti pada sang dalang dan pemulihan nama baik tercetus dari mulut presiden SBY, diamini oleh MPR dan DPR. Adakah ini sebuah pertanda baik, dimana akhirnya bangsa ini bisa menghargai seorang pahlawan?

Tapi bagaimana dengan Endrico Gueteres? bukankah dia juga harusnya disebut sebagai seorang pahlawan? Setelah berjuang mati-matian demi integrasi Timor-Timur kini dia harus mendekam 10 tahun dipenjara. Tapi apalah artinya penjara, matipun saya rela... begitu ucapnya sebelum divonis masuk penjara.

Agaknya bangsa ini masih banyak sekali perlu belajar. Bahkan diri kita sendiri masing-masing masih banyak harus belajar, belajar untuk menghargai orang lain, belajar untuk memaafkan kesalahan orang lain, dan belajar untuk mengerti dulu sebelum bertindak.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home