www.flickr.com

10 May 2006

PDA Pilihan

Akhir-akhir ini PDA (Personal Data Asistance) sepertinya mulai kerap menemani orang-orang dengan jadwal kesibukan yang tinggi. Tapi ternyata tidak semudah itu untuk memiliki sebuah PDA, sesuai pengalamanku, hampir setengah bulan lebih aku masih kebingungan menjatuhkan pilihan ke PDA merk dan jenis apa.

Audiovox Thera, O2 XDA II, Ipaq 6536, Ipag 6550, O2 XDA IIi, Dopod 818pro dan Eten M600. Spesfikasi, multimedia, processor, Wi-Fi, kamera, ROM/RAM, dan WM, menjadi bahan pertimbangan yang berulang kali membuat aku goyah untuk menjatuhkan pilihan ke salah satu produk PDA. Selalu saja setiap produk memiliki kekurangan sekaligus kelebihan dibandingkan dengan merk yang lain.

Awalnya aku memilih Audiovox Thera, karena aku pikir inilah PDA yang paling murah. Meski menggunakan injeksi CDMA sepertinya tidak masalah, karena koneksi internet CDMA lebih cepat dibandingkan dengan GPRS. Tapi ternyata Audiovox Thera adalah barang refurbished, dan sering bermasalah dengan modemnya, juga untuk telepon harus menggunakan loudspeaker. Aduh mati kalo harus terima telpon rahasia ditengah orang banyak, masa harus repot memasang handsfree dulu.

Lalu aku meyakinkan diri untuk memilih O2 XDA II, kurasa sudah cukup dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan bentuk yang lebih menarik dengan harga yang masih terjangkau. Sekaligus salah seorang temanku sudah memilikinya dan sepertinya performance nya cukup baik, yang jelas software-software untuk O2 XDA II sepertinya sudah banyak beredar. Tapi saat aku sudah mulai mensurvey pasar mencari O2 XDA II seken, aku tiba-tiba menjadi bimbang karena O2 II tidak memiliki fitur Wi-Fi.

Pilihan kemudian jatuh pada Ipaq 6365, karena selain harganya kurang lebih dengan O2 II, meski processornya agak lamban. Ipaq 6365 mempunya fitur Wi-Fi. Tapi karena desain bentuknya kurang menarik dan juga masih menggunakan antena. Aku menjadi tidak yakin untuk membelinya. Meskipun Ipaq 6365 punya fitur menarik lainnya yaitu QWERTY keyboard yang dapat dipasang atau dilepas.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk menaikkan budget, sehingga aku bisa menjatuhkan pilihan pada O2 XDA IIi, yang mempunyai processor cepat, ROM/RAM yang besar dan yang terpenting sudah ada Wi-Fi. Saat gencar melakukan tawar menawar dengan salah satu toko yang kebetulan menjual O2 XDA IIi ini dengan harga yang cukup tinggi, aku mendapatkan informasi tentang produk Dopod818pro yang harganya kurang lebih sama. Dan sudah menggunakan sistem operasi WM5 dan kameranya 2MP. Sementara O2 XDA IIi hanya menggunakan sistem oprasi WM2003SE dan kameranya 1.3MP. Satu-satunya kelemahan yang dipunyai Dopod818pro hanyalah pada kecepatan processor yang hanya 200Mhz, jika dibandingkan dengan O2 XDA IIi yang kecepatannya mencapai 518Mhz.

Tapi saat aku sudah mulai memantapkan diri mengambil Dopod818pro, muncul lagi pilihan lain ETEN M600, hanya saja sayangnya processornya menggunakan SAMSUNG, sehingga aku agak kurang percaya.

Well...well...sampai disitu aku mulai menyadari bahwa jika aku mengejar fitur dan spesifikasi saja sepertinya, sampai kapanpun aku tidak akan bisa menjatuhkan pilihan. Lalu aku mulai berpikir kira-kira untuk apa sih penggunaannya. Dan akhirnya aku berhasil memilih salah satu diantara sekian banyak PDA...tapi apakah aku sudah yakin?

1 Comments:

At 23/7/08 18:28, Blogger live said...

saya juga lagi ingin pda , tapi bingung dengan pilihan yang bejibun ,
apalagi kalu maw nyari yang harganya murah ..
bener" pusink .
akhirnya cysco beli pda merek apa ?

 

Post a Comment

<< Home